Kamis, 14 April 2016

Samaun Samadikun di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/samaun-samadikuns-85th-birthday-5640351287083008.2-hp.jpg

Siapakah sosok Samaun Samadikun yang muncul di Google doodle hari ini Jumat, 15 April 2016? Khusus untuk sosok yang disebut sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia, Google menampilkan doodle untuk memperingati hari ulang tahun Prof. Samaun yang terjadi pada 15 April 1931, atau 85 tahun yang lampau.

Saat kita berkunjung ke google hari ini, akan ditemui sosok dengan wajah khas Indonesia, berdasi, dengan latar belakang kabel dan perangkat lain. Dialah Samaun Samadikun, tokoh Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/53/Samaun-cover-buku-lipi.jpg
Prof. Samaun yang dari garis ibu masih keturunan Sultan Hamengkubowo I ini, adalah sosok luar biasa yang berbalut kesederhanaan. Beliau semasa hidup banyak menulis publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional dalam bidang industri elektronika, energi, instrumentasi nuklir, dan seterusnya.

Prof. Samaun Samadikun memiliki paten untuk penemuan  ‘proses pembentukan daerah dengan ketebalan yang dikehendaki dalam silicon wafer’, bersama rekan beliau Prof. Kensall D. Wise. Tidak hanya itu, sumbangsih lain Prof. Samaun untuk dunia pendidikan sangatlah besar.

Beliau yang Ph.D di bidang teknik elektro dari Universitas Stanford di Amerika Serikat, adalah adalah salah satu pendiri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Islam. Prof Samaun yang punya pernyataan “i am a simple engineer” ini juga pernah menjadi anggota MPR sebagai Utusan Golongan pada masa jabatan 1987 hingga 1992.

Salah satu terobosan lain adalah, cita-cita Prof. Samaun untuk menjadikan kota Bandung sebagai kota chip di Indonesia. Beliau juga muncul sebagai pemrakarsa program Bandung High Technology Valley (BHTV).

Beberapa penghargaan yang pernah diterima beliau adalah The 1998 Award of ASEAN atas dedikasi di bidang ilmu pengetahuan. Selain itu ada pula penghargaan Satya Lencana Karya Satya Kelas I pada 1984, dan Bintang Mahaputra Utama untuk Prof. Samaun 10 tahun kemudian.


Sumber : Sidomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar