Selasa, 24 Mei 2016

HUT Rosario Castellanos Penyair Meksiko di Logo Google

https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/rosario-castellanos-91st-birthday-5691061965946880-hp.jpg

Hari ulang tahun Rosario Castellanos, penyair penting Meksiko, dirayakan di Google doodle hari ini Rabu, 25 Mei 2016. Wanita yang lahir di Mexico City pada 25 Mei 1925 ini menjadi ikon utama dalam sejarah literatur Meksiko, dengan puisi-puisi luar biasa yang mengangkat isu kultural dan gender.

Google hari ini menampilkan sosok unik, perempuan yang sedang memandang jauh ke depan, dengan latar belakang langit malam yang indah. Sosok unik itu, Rosario Castellanos, menggantikan huruf O kedua dalam susunan kata Google, sementara bulan berwarna putih syahdu menggantikan huruf O pertama. Iya, Rosario Castellanos mendapatkan penghormatan besar dari Google untuk ulang tahun ke-91-nya.

Sepanjang hidupnya yang singkat, Rosario Castellanos tidak hanya dikenal sebagai seorang pencipta puisi. Ia juga menulis essay, membuat naskah drama, dan tiga novel. Pengaruhnya terhadap perkembangan sastra di Meksiko, sangat besar. Ia diyakini sebagai pembuka pintu bagi kaum wanita untuk terlibat lebih jauh dalam dunia sastra negeri tersebut.

Kehidupan yang keras telah menempa Rosario Castellanos. Ia sosok yang tertutup, dan nyaris ‘diabaikan’ oleh sang ibu. Dalam kesaksiannya sendiri, Rosario menyebut, pernah ada juru ramal yang memperkirakan salah dari dari dua anak sang ibu akan mati muda. Kala itu sang ibu menjerit panik, berharap yang meninggal bukanlah anak laki-lakinya.

http://www.prensalibrechiapas.com/2014/media/k2/items/cache/f312729801cf9a098b817e9394a25d6b_XL.jpg
Rosario Castellanos sendiri pada akhirnya meninggal di usia yang ‘muda’, 49 tahun di Tel Aviv. Hal itu terjadi setelah sekian lama ia menancapkan kuku dalam dunia sastra Meksiko. Atas kontribusinya terhadap sastra itulah, Rosario ditunjuk sebagai duta ke Israel pada 1971.

Namun tiga tahun berselang, ia mengembuskan napas terakhir di Tel Aviv. Tepatnya pada 7 Agustus 1974. Hingga kini kematian Rosario masih menjadi misteri, karena sesama penulis Meksiko, Martha Cerda menyebut Rosario Castellanos memang sengaja melakukan bunuh diri.

Kini, menjelang 42 tahun sejak ia meninggal, nama Rosario Castellanos tetap harum di dunia. Sebuah kata mutiara darinya yang bakal dikenang adalah, “Kita harus tertawa. Karena tertawa, seperti yang sudah kita ketahui, adalah bukti pertama adanya kebebasan.”


Sumber : Sidomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar