Rabu, 25 Mei 2016

Frankie Manning Bapak Lindy Hop di Logo Google


https://www.google.co.id/logos/doodles/2016/frankie-mannings-102nd-birthday-5160522641047552-hp.gif

Frankie Manning, penari dan koreografer terkemuka asal Amerika Serikat, tampil di Google Doodle hari ini Kamis, 26 Mei 2016. Hari ini memang istimewa untuk Manning karena Google merayakan ulang tahun ke-102-nya dengan cara spesial: menampilkan tari ikonik karya Frankie Manning, Lindy Hop.

Google hari ini menampilkan animasi yang bakal membuat banyak orang penasaran. Ada sepasang penari dengan pakaian gaya 1930-an klasik yang melakukan dance unik, yang mencampurkan jazz, tap, breakaway, dan Charleston. Sosok penari pria berkulit hitam, tampak berkepala plontos. Dan dialah kartun Frankie Manning yang dipilih sebagai ikon doodle hari ini.

http://torontowlhd.ca/wp-content/uploads/2015/11/Frankie-Manning.jpg
Frankie Manning yang lahir di Florida pada 26 Mei 1914 punya pengalaman yang kurang mengenakkan di usia 13 tahun, tepatnya pada 1927. Kala itu ia menemani sang ibu berdansa di Renaissance Ballroom. Sang ibu yang jago menari, bertutur sedih, “Frankie, kalu tidak akan menjadi penari, karena kau terlalu kaku.”

Tuturan sang ibunda justru membangkitkan semangat Frankie Manning untuk mendalami dunia tari. Berawal dari keinginan membahagiakan sang ibu, Frankie terus menempa diri. Dalam waktu singkat, namanya melesat naik. Kemudian ia menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan tari Lindy Hop.

Nama Lindy Hop sendiri, konon berasal dari sosok Charles Lindbergh, penerbang yang berjuluk Lucky Lindy. Lindbergh melakukan penerbangan non-stop dari New York hingga Paris pada 1927. Keberhasilannya ini membuat kata ‘Lindy’ digunakan sebagai istilah untuk banyak hal tahun-tahun tersebut, termasuk untuk dance hop yang dipopulerkan Frankie Manning.

Pengaruh Frankie untuk Lindy Hop sangatlah besar karena ia menjadi duta dance jenis ini, membuatnya populer dan menyebarkannya hingga diminati kebanyakan orang kala itu. Frankie juga punya gaya unik tersendiri dalam Lindy Hop. Selain itu ia juga melakukan banyak inovasi untuk terus mengembangkan Lindy Hop, yang sempat begitu menjadi raja pada 1950-an hingga 1960-an, lantas bangkit kembali di dekade 1980-an hingga 1990-an.


Sumber : Sidomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar